Tingkir Lor – Senin (14/10) bertempat di rumah Bapak Marjan di Krajan RT 01 RW 05 Kelurahan Tingkir Lor ) menjadi awal dilaunchingkannya Bina Keluarga Remaja (BKR) di wilayah Kelurahan Tingkir Lor dengan bimbingan langsung dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Salatiga.

Kegiatan BKR merupakan wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang mempunyai remaja usia 10 – 24 tahun dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang remaja, baik secara fisik, intelektual, kesehatan reproduksi, mental emosional, sosial dan moral spiritual. Kegiatan ini menggali peran orang tua dalam tumbuh kembang remaja, mulai dari mengenali apa yang menjadi kebutuhan remaja,  apa saja yang perlu diwaspadai dalam tumbuh kembang remaja, dan apa saja pendukung yang perlu dikembangkan untuk menjawab kebutuhan remaja dalam era sekarang ini.

Yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan ini adalah bahwa belum tentu orangtua mendorong remaja untuk menemukan minat dan bakatnya, bahwa tak semua orangtua mampu mendampingi remaja menemukan tujuan hidupnya, dan bahwa tidak semua remaja mampu memberi dampak positif pada lingkungan sekitarnya.

Dengan latarbelakang permasalahan itulah maka kegiatan BKR mengajak para orang tua lebih memahami bahaya apa saja yg dihadapi di era sekarang ini. Tanpa kita sadari bahwa perkembangan teknologi dan perkembangan jaman telah mempengaruhi tumbuh kembang anak remaja dalam banyak hal. Sehingga ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dan diperhatikan oleh orang tua sekarang antara lain :

  • pola komunikasi orangtua dan remaja yang tidak baik akan membuat remaja menjadi takut berbagi cerita dengan orangtua. Singkatnya orangtua harus bisa menjadi teman bicara / teman curhat bagi remaja.
  • Lingkungan pertemanan yang kurang produktif. Sedikit banyak karakter dan pribadi remaja dipengaruhi oleh lingkungan luar terutama dari pergaulan sehari-hari.
  • Waktu yang tidak produktif. Banyak remaja yang belum bisa memanfaatkan waktu mereka dengan baik. Sebagai orangtua sediakanlah waktu lebih banyak dengan remaja untuk melakukan aktifitas bersama yang lebih bermanfaat sehingga remaja mendapat pengetahuan yang biasanya menjadi pertanyaan kebanyakan remaja dari orangtuanya sendiri daripada remaja mencari jawaban dari lingkungan luar. Terkadang remaja merasa diabaikan jika orangtuanya sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga membuat remaja mencari kegiatan/mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka dari luar yang mungkin saja membahayakan/tidak bermanfaat/memberi pengaruh buruk. Hal inilah yang perlu kita cegah.
  • Remaja belum punya kesadaran untuk merencanakan masa depan, kebanyakan remaja hanya memikirkan kesenangan sekarang / hanya pada saat ini dan belum memikirkan tantangan ke depan yang akan mereka hadapi, bagaimana mereka merencanakan masa depannya juga jauh dari pemikiran mereka. Untuk itu perlu bimbingan yang terus menerus dari orangtua untuk memotivasi remaja memiliki cita-cita sehingga kehidupan mereka di masa akan datang akan lebih baik dari kehidupan orangtuanya sekarang.
  • Orang tua tidak punya visi tentang pendidikan anak. Orang tua sedikit banyak menentukan masa depan anaknya melalui perencanaan pendidikan yang baik dan terencana mulai dari saat anak itu ada. Mulailah menggali potensi bakat dan minat remaja sedini mungkin. Ketika menemukan bakat dan minat remaja mulailah berinvestasi untuk pendidikannya misalnya memfasilitasi sarana prasarananya, memulai menabung untuk keperluan pendidikan remaja di masa datang dan lain sebagainya. Jika orang tua memiliki visi untuk pendidikan anak, hasil terbaik yang diharapkan adalah mampu menghantarkan remajanya untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Dan faktor pendukung yang perlu dikembangkan dan perlu diawasi untuk mendidik remaja menjadi lebih baik antara lain :

  • Lingkungan pergaulan yang produktif
  • Lingkungan keluarga yang sadar akan masa depan
  • Akses ke sumber informasi tersedia
  • Sekolah yang peduli akan minat dan bakat siswanya
  • Tingkat pendidikan orangtua dan tingkat ekonomi orangtua

Secara garis besar kegiatan BKR merupakan wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang mempunyai remaja usia 10-24 tahun dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang remaja, secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orangtua dan remaja, baik secara fisik, intelektual, kesehatan reproduksi, mental emosional, sosial dan moral spiritual. Di samping hal tersebut, ini juga dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi anggota kelompok. Program ini merupakan upaya dalam rangka mewujudkan tegar remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yaitu tiga resiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu pernikahan dini, seks diluar nikah, dan napza.

Tags:

Comments are closed

Instansi Terkait
Artikel Terakhir
KALENDER
October 2019
MTWTFSS
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031 
Facebook
Twitter
Instagram